Kegiatan belajar-mengajar biasanya diselenggarakan di sekolah dari pukul 07.00 hingga pukul 13.00. Secara umum, agenda kegiatan belajar-mengajar di sekolah adalah pada pukul 07.00 masuk kelas dan guru mengajar hingga pukul 09.15, kemudian dilanjutkan dengan istirahat hingga pukul 09.45 dan masuk kelas untuk belajar lagi hingga pukul 11.00. Diselanggi istirahat kedua dari pukul 11.00 hingga 11.30 dan dilanjutkan kegiatan belajar-mengajar hingga pukul 13.00. Saya sendiri menjalankan rutinitas tersebut pada tahun 1997 hingga tahun 2009. Kegiatan belajar-mengajar seperti diatas merupakan kegiatan sekolah konvensional yang kurang efektif, tetapi saat dilakukan pada tahun dibawah 2010 merupakan pilihan yang tepat. Kenapa begitu ? Mari kita lanjutkan.
Mulai tahun 2010 hingga sekarang tahun 2013 yang hampir menuju ke tahun 2014, Teknologi terus berkembang dengan sangat cepat. Melalui internet, manusia telah menembus jarak ruang diantara sesama manusia. Tidak ada kata jarak yang jauh lagi untuk mencari, menyapa maupun melihat lawan bicara kita. Manusia saat ini telah menembus ruang, tidak lagi dibutuhkan tempat untuk berkumpul, dimana saja kita bisa berkumpul dan berbincang tanpa ada durasi yang dibatasi.
Kemampuan teknologi inilah yang dimanfaatkan oleh negara-negara maju untuk memberikan pendidikan kepada calon-calon pemimpin baru. Terjadilah revolusi dalam dunia pendidikan, kegiatan sekolah modern telah dimulai. Para guru dan murid hanya membutuhkan suatu perangkat yang terhubung dengan internet dan memiliki kamera, maka proses belajar mengajar telah dapat dilakukan dimana saja mereka berada. E-learning adalah istilah yang digunakan untuk sekolah modern ini. Menurut Loftus (2001) dalam Siahaan (2004) kegiatan e-learning lebih bersifat demokratis dibandingkan dengan kegiatan belajar pada pendidikan konvensional, karena peserta didik memiliki kebebasan dan tidak merasa khawatir atau ragu-ragu maupun takut, baik untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pendapat/tanggapan karena tidak ada peserta belajar lainnya yang secara fisik langsung mengamati dan kemungkinan akan memberikan komentar, meremehkan, atau mencemoohkan pertanyaan maupun pernyataannya.
Di negara-negara maju seperti Amerika dan sebagainya, E-learning juga dimanfaatkan oleh guru-guru untuk memperdalam ilmu dan materi yang harus dikuasinya. Tidak ada istilah guru kosong karena rapat atau pelatihan lagi yang dulunya lekat ditelinga saya sebab E-learning dapat dilakukan dimana saja dengan waktu yang telah disepakati. Betapa penghematan yang luar biasa untuk sekolah yang menganut sekolah modern ini, tiada perlu mengeluarkan uang transportasi, subsidi untuk makan dan snack disela pelatihan maupun pertemuan, tanpa menghamburkan uang sekolah untuk dialokasikan biaya menginap di hotel dan lainnya.
Memang tidak mudah untuk merubah kebiasaan bangsa Indonesia dari menganut sekolah konvensional menjadi sekolah modern seperti diluar sana. Dibutuhkan kerja ekstra keras untuk merubah kebiasaan yang telah mendarah daging di Negara kita, mulailah berfikir terbuka dan memanfaatkan teknologi yang telah berkembang pesat agar Negara tercinta kita semakin maju dan memiliki orang-orang pintar yang siap memajukan Negara Indonesia.